Selasa, 24 Juli 2012

Pernafasan Buatan


Pernafasan buatan adalah kombinasi pertolongan pernafasan dari mulut ke mulut dan penekanan pada dada. Pernafasan buatan membuat darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan organ vital lainnya, sampai korban memperoleh penanganan medis yang di butuhkan untuk memulihkan denyut jantungnya.

Sebelum melakukan pernafasan buatan, ada beberapa hal yang perlu di perhatikan. Apakah korban sadar atau tidak? Apabila korban dalam keadaan tidak sadar, tepuk atau goyang-goyangkan bahunya dan tanyakan dengan suara keras, “ Apakah Anda baik-baik saja? “.

Bila orang itu tidak memberikan respon, pikirkan tindakan berikut ini, sambil mencari pertolongan dengan mengusahakan membawa korban ke rumah sakit terdekat. Bila korban tidak dapat ditinggalkan, mintalah bantuan orang lain untuk menelpon. ambulan.

  1. Jalan Pernafasan
Tindakan pertama yang perlu anda lakukan adalah membuka jalan pernafasan korban, yang mungkin tertutup oleh bagian belakang lidah atau lapisan tulang rawan yang menutupi batang tenggorakan.

Baringkan korban terlentang diatas permukaan yang keras dan datar, tengadahkan kepalanya, sehingga anda dapat memeriksa denyut nadinya. Bukalah mulut dan jalan pernafasan korban dengan mengangkat dagunya ke depan.

  1. Pernafasan
Memberi bantuan pernafasan dari mulut ke mulut merupakan cara paling cepat untuk memasukan oksigen ke paru-paru seseorang.

Perhatikan apakah korban masih bernafas, rasakan juga aliran udara dengan pipi dan telinga anda, serta lihat gerakan dadanya.

Apabila korban tidak bernafas, pijatlah kedua lubang hidungnya, tempelkan mulut anda ke mulut korban rapat-rapat dan embuskan kuat-kuat nafas anda ke mulutnya dua kali. Lakukan bantuan pernafasan setiap lima detik, setelah mengisi kembali paru-paru anda dengan udara.

  1. Sirkulasi
Penekanan berulang-ulang pada dada merupakan pengganti denyut jantung bila jantung berhenti. Penekanan itu akan membantu sebagian aliran darah tetap mengalir ke otak, paru-paru, dan jantung. Anda harus melakukan bantuan pernafasan setiap kali melakukan penekanan pada dada.

Seandainya dada korban tidak naik saat anda menghembuskan nafas ke dalam mulutnya, ada kemungkinan jalan pernafasan tersumbat ( ada potongan makanan misalnya ). Keluarkan sumbatan itu dengan melakukan Manuver Heimlich (  metode paling terkenal untuk mengeluarkan suatu benda dari saluran pernafasan terhadap orang yang tersedak ). Karena posisi korban terlentang, taruhlah kedua tangan anda sedikit di atas pusarnya dan tekanlah kuat-kuat ke atas dengan cepat. Untuk itu anda perlu memasukan jari ke mulut korban untuk memastikan apakah sumbatan telah keluar dan mengeluarkannya dari mulut atau tenggorakan.

Rasakan apakah pembuluh nadi lehernya, apa masih berdenyut atau tidak. Jika tidak ada denyut, lakukan penekanan pada dada, untuk memanfaatkan berat badan anda sebaik baiknya saat melakukan penekanan, letakan kedua tangan anda di atas bagian bawah tulang dada korban, dengan kedua siku tetap tegak lurus dan posisi kedua bahu tepat diatas kedua tangan anda. Tekanlah ke bawah 3-5 cm dengan kecepatan 80-100 kali setiap menitnya. Usahakan lama “ penekanan “ dan “ pelepasan “ pada setiap siklus sama durasinya. Jangan “ mengentak “ ke bawah, lalu beristirahat. Setelah melakukan 15 kali penekanan, embuskan nafas anda ke mulut korban 2 kali. Setelah setiap 4 siklus: 15 kali penekanan dan 2 kali pernafasan, periksa, apakah sudah ada denyut dan nafas. Teruskan tindakan penyelamatan selama belum ada denyut atau nafas.

Pernafasan buatan pada bayi

Periksa dulu denyut pada bagian dalam lengan atas bayi. Sebelum melakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut kepada seorang bayi, miringkan dulu bagian belakang kepalanya untuk membuka jalan pernafasan. Bila dalam pemeriksaan visual ditemukan adanya benda asing di mulutnya, buanglah benda itu dengan menggunakan jari anda. Hati-hati jangan sampai menekan makanan atau benda tersebut semakin dalam ke jalan pernafasan anak.

Untuk melakukan resusitasi jantung paru pada bayi, tutuplah mulut dan hidungnya dengan mulut anda. Embuskan nafas sekali untuk setiap 5 kali penekanan dada. Tekanlah dada sedalam 1,5-2,5 cm sekurang kurangnya 100 kali dalam satu menit, cukup dengan menggunakan dua jari saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar