Selasa, 31 Juli 2012

Stroke


Setiap tahun, sekitar 12 dari 10.000 orang di Amerika mengalami stroke. Stroke merupakan penyebab kematian no. 3 di Amerika Serikat, setelah “ penyakit jantung “ dan kanker. Namun, sedikit berita yang menggembirakan, bahwa pada tahun 1991 yang meninggal akibat stroke di Amerika Serikat berkurang sebanyak 65.000 orang bila di bandingkan dengan tahun 1971. Penurunan itu boleh jadi merupakan indikasi bahwa pengenalan serta pengendalian factor resiko utama pada stroke sudah lebih baik.

Anda dapat mengurangi peluang terkena stroke dengan mengenali dan mengubah kebiasaan-kebiasaan hidup tertentu. Bila anda termasuk yang berisiko tinggi, obat-obatan seperti aspirin dan tindakan operasi pengangkatan sumbatan dalam arteri ( carotid endarterectomy ) kemungkinan bisa menghindari anda dari serangan stroke berat.

Bila anda sampai kena stroke, penanganan dini dapat memperkecil kerusakan otak dan cacat yang ditimbulkannya. Dewasa ini, 70% orang yang mengalami stroke bisa tetap mandiri; 10%-nya sembuh total.

“ Serangan Otak “

Stroke adalah suatu “ serangan otak “. Anda harus segera mencari bantuan dokter, sama seperti yang harus dilakukan bila terjadi  serangan jantung. Setiap menit sangatlah berharga. Semakin lama stroke di abaikan, semakin besar kerusakan otak yang terjadi dan berakibat cacat. Keberhasilan pengobatan dapat dikatakan tergantung pada seberapa cepat perawatan diberikan.

Otak manusia mempunyai 100 miliar sel saraf dan triliunan sambungan saraf. Walau berat otak hanya 2% dari berat tubuh, tapi 70% oksigen serta bahan gizi lain dari tubuh manusia digunakan oleh otak. Berbeda dengan otot, otak tidak mampu menyimpan zat gizi ini, sehingga untuk itu otak senantiasa membutuhkan aliran darah agar bekerja sebagaimana mestinya.

Stroke terjadi bila pasokan darah mengalami perubahan dan jaringan otak kekurangan darah. Dalam waktu 4 menit kekurangan zat gizi penting, sel-sel otak akan mati.

Ada 2 jenis stroke yang utama: 
 
  1. Iskemik: sekitar 80% stroke disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu menumpuknya timbunan lemak yang mengandung kolestrol yang disebut plak dalam pembuluh darah. Pertumbuhan plak membuat dinding dalam arteri menjadi kasar. Permukaan yang tidak rata itu dapat menimbulkan perputaran aliran darah di sekitar timbunan tersebut, bagai sebuah batu besar ditengah aliran sungai deras, yang bisa memicu terbentuknya gumpalan.
Kadang-kadang atau biasanya, gejala singkat yang timbul karena terganggunya pasokan darah itu disebut transient ischemic attack ( TIA, gangguan peredaran darah sesaat di otak ). Sewaktu terjadi serangan ini, tubuh akan melepaskan enzim yang akan melarutkan gumpalan tersebut dengan cepat dan memperbaiki aliran darah

  1. Hemoragik atau perdarahan: jenis stroke ini terjadi bila salah satu pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Darah yang keluar dari pembuluh yang bocor itu kemudian terkena jaringan otak sekitarnya, sehingga menimbulkan kerusakan. Sel-sel otak pada bagian lain dari bocoran atau pecahan itu akan mengalami kekurangan darah dan mengalami kerusakan juga.
Salah satu penyebab stroke hemoragik adalah aneurisma, pembengkakan pembuluh darah. “ Penggelembungan “ di salah satu bagian yang lemah dari dinding pembuluh darah itu berkembang bersama lanjutnya usia. Aneurisma ada juga yang terbentuk akibat factor keturunan. Penyebab stroke hemoragik yang paling umum adalah tekanan darah tinggi ( hipertensi ).

Walau lebih jarang terjadi daripada stroke iskemik, tetapi stroke hemoragik lebih sering mematikan. Biasanya sekitar 50% orang yang mengalami stroke hemoragik meninggal dunia, sedangkan pada penderita stroke iskemik hanya sekitar 20%. Stroke yang terjadi pada orang muda biasanya tipe stroke hemoragik.