Separuh dari penderita serangan jantung di Amerika Serikat
biasanya menunggu 2 jam atau lebih sebelum mencari pertolongan. Setengahnya
yaitu sekitar 300.000 orang setiap tahunnya di Amerika Serikat meninggal
sebelum sampai di rumah sakit.
Di antara mereka yang hidup, sebagian besar mengalami
kerusakan permanent pada jantungnya, yang terjadi selama jam pertama. Pada saat
mengalami serangan jantung, dan anda tidak melakukan apa-apa, itu bisa berarti
kematian buat anda.
Mengapa jam pertama
dianggap kritis?
Serangan jantung adalah terjadinya cedera pada otot jantung
akibat hilangnya pasokan darah, karena arteri yang memasok darah dan oksigen ke
jantung tersumbat.
Gumpalan darah yang terbentuk di salah satu arteri yang
telah menyempit karena timbunan kolesterol, serta lemak lain biasanya menyebabkan sumbatan. Dengan tidak
adanya oksigen, sel-sel akan rusak, dan menimbulkan rasa sakit atau tertekan
dan fungsi jantung terganggu.
Serangan jantung bukan peristiwa statis yang hanya terjadi sekali.
Serangan jantung merupakan suatu proses dinamis yang biasanya berlangsung
sekitar 4-6 jam. Dengan berlalunya setiap menit, semakin bertambah jaringan
yang kekurangan oksigen, yang rusak atau mati.
Menit-menit yang menetukan
Cara utama untuk mencegah kerusakan berlanjut adalah dengan
sedini mungkin diberi obat penghancur gumpalan. Obat penghancur gumpalan, “
Clot-buster “ seperti tPA ( tissue-plasminogen activator ) dan streptokinase,
akan melarutkan gumpalan dan memulihkan aliran darah. Dalam suatu kajian di
Universitas Washington, 75% penderita serangan jantung bisa tetap bertahan
hidup dengan sedikit atau tanpa kerusakan jantung, bila terapi penghancuran
gumpalan itu diberikan dalam waktu 70 menit sejak timbulnya gejala.
Tindakan darurat angioplasty, yaitu tindakan memperlebar
arteri yang tersumbat, yang biasa tersedia di rumah sakit besar, dapat
melancarkan aliran darah ke jantung. Sama halnya dengan penggunaan obat-obat
penghancur gumpalan, bila tindakan angioplasti tertunda lebih dari 2 jam,
manfaatnya juga hampir tidak ada.
Pada menit-menit pertama serangan jantung dapat pula memicu
terjadinya fibrilasi ventricular. Irama jantung yang tidak stabil ini
menghasilkan denyut jantung yang tidak efektif, yang membuat aliran darah ke
organ-organ vital tidak mencukupi. Bila tidak segera ditangani, fibrilasi
ventrikular dapat menyebabkan kematian mendadak.
Waspadai gejalanya
Pada saat terjadi serangan jantung, banyak orang
menyia-nyiakan menit-menit darurat itu karena memang mereka tidak mengetahui
gejala itu atau mereka masih menyangkalnya. Banyak juga yang menunda untuk
minta pertolongan karena khawatir nanti malu karena itu bukan gejala yang di khawatirkan.
Umumnya saat terjadi serangan jantung ada rasa nyeri di dada
selama lebih dari 15 menit. Namun, serangan jantung juga bisa terjadi “
diam-diam “ dan tidak menunjukan gejala apapun.
Sekitar separuh korban serangan jantung sudah mengalami
gejala selama beberapa jam, hari, bahkan berminggu-minggu sebelumnya. Pertanda
paling awal sebuah serangan jantung adalah nyeri dada yang muncul
berulang-ulang yang timbul saat sedang bekerja keras dan hilang setelah
beristirahat.
Asosiasi Jantung Amerika Serikat membuat daftar isyarat
peringatan serangan jantung di bawah ini. Tapi ingat, ada kemungkinan anda
tidak mengalami semua gejala itu, dan bahwa gejala itu dapat hilang dan timbul.
- Ada rasa tekanan yang tidak enak, rasa sesak, atau rasa nyeri yang menekan di tengah-tengah dada, yang berlangsung selama beberapa menit.
- Rasa nyeri yang menyebar sampai pada kedua bahu, leher, atau kedua lengan and
- Rasa sedikit pusing-pusing, pingsan, berkeringat, mual, atau sesak nafas.
Perawatan darurat
Pada saat gawat darurat serangan jantung, anda harus
mengambil beberapa keputusan penting. Jangan lama-lama. Karena, walau pada
akhirnya anda menentukan pilihan bijaksana, tapi anda telah membuang
menit-menit berharga saat menimbang-nimbang pilihan itu.
Entah itu dugaan adanya serangan jantung atau menganggap ini
sekedar salah cerna, yang penting bertindaklah segera. Ambillah langkah-langkah
berikut:
- Mulailah dengan pernafasan buatan. Apabila korban tidak sadar, anda bisa memberikan bantuan pernafasan buatan ( baca artikel sebelumnya pernafasan buatan ).
- Tentukan transportasi tercepat. Bawa korban secepatnya ke rumah sakit. Atau langsung menghubungi unit gawat darurat terdekat. Namun, bila anda sendiri yang mengalami serangan jantung, mintalah bantuan orang lain untuk mengantarkan anda. Ingat, jangan mengemudikan mobil sendiri.
- Pergilah ke klinik atau rumah sakit perawatan jantung terdekat. Sebelumnya, pastikan dulu kalau klinik itu memberikan pelayanan selama 24 jam dan memiliki tenaga dokter yang terlatih dalam penanganan jantung darurat.
- Kunyah aspirin. Aspirin berkhasiat menghambat penggumpalan darah dan ini bisa membantu mempertahankan aliran darah melewati arteri yang telah menyempit. Bila ditelan saat terjadi serangan jantung, aspirin dapat menurunkan tingkat kemungkinan kematian sekitar 25%. Makanlah satu tablet aspirin berkekuatan sedang, kunyahlah untuk mempercepat penyerapannya.
Angioplasti dan obat-obat pelarut gumpalan bisa meningkatkan
peluang untuk bertahan menghadapi serangan jantung begitu pengobatan dimulai.
Tetapi pengobatan yang berhasil baik bila dimulai sedini mungkin. Oleh karena
itu kenalilah gejala-gejalanya dan bertindaklah cepat!
Serangan jantung terjadi ketika pasokan aliran darah dan
oksigen ke jantung tersumbat. Setiap menit berlalu, semakin bertambah jaringan
yang kekurangan oksigen dan rusak atau mati. Pemulihan aliran darah pada jam
pertama disaat sebagian besar kerusakan terjadi merupakan momen yang sangat
menetukan bagi kelangsungan hidup dan kesehatan anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar