Jumat, 03 Agustus 2012

Dapatkah stroke dicegah?


Ada beberapa factor kecenderungan resiko stroke yang tidak dapat dicegah. Fakta kecenderungan stroke lain yang dapat dikendalikan yaitu dengan obat-obatan dan mengubah gaya hidup. Karena beberapa factor resiko stroke tidak selalu memperlihatkan gejala, boleh jadi anda tidak mengetahui kalau anda memiliki kecenderungan stroke.

Beberapa factor resiko yang dapat di kendalikan antara lain:
  • Tekanan darah tinggi: Sekitar 40% stroke disebabkan oleh tekanan darah tinggi ( hipertensi ), yang ditandai dengan tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mm Hg. ( mengenai penjelasan “ hipertensi “ secara lebih rinci, tunggu penjelasan di artikel selanjutnya )
  • Merokok: Perokok mempunyai peluang 50% lebih besar mengalami stroke daripada bukan perokok.
  • Penyakit jantung: Selain aterosklerosis, penyakit jantung lain termasuk gagal jantung kongestif, pernah terkena serangan jantung, penyakit katup jantung akut atau penggantian katup dan fibrilasi atrium/serambi jantung ( denyut jantung yang tidak teratur, dan sering kali cepat ) membuat anda punya kecenderungan besar terkena stroke.
  • Transient Ischemic Attack ( TIA ): Serangan transient ischemic hanya berlangsung beberapa menit dan hanya memperlihatkan gejala ringan. Yang pasti, sekitar 15-20% penderita stroke sekali atau lebih mengalami serangan ini. Semakin sering orang mengalami serangan ini, makin besar kemungkinan ia kena serangan stroke.
  • Diabetes: Resiko stroke pada penderita diabetes adalah dua kali ebih besar.
  • Tingkat kolestrol dalam darah yang berbahaya: Kadar kolestrol LDL ( low-density lipoprotein ), dalam darah meningkatkan resiko pengerasan pembuluh nadi ( aterosklerosis ). Sebaliknya, kadar gula kolestrol HDL ( high-density lipoprotein ) yang tinggi bersifat melindungi sebab HDL dapat mencegah terbentuknya plak di dalam pembuluh darah.

Kenalilah tanda-tanda peringatannya

Jika anda mendapati satu atau lebih dari tanda-tanda ini, segera pergi ke dokter. Boleh jadi tanda-tanda ini mengisyaratkan kemungkinan terkena stroke atau transient ischemic:
  • Rasa lemah atau mati rasa mendadak pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu sisi tubuh.
  • Tiba-tiba kehilangan penglihatan atau penglihatan menjadi gelap, kabur, terutama disalah satu mata.
  • Hilangnya kemampuan bicara, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.
  • Sakit kepala yang hebat secara mendadak, tanpa penyebab yang jelas.
  • Rasa pusing yang tak dapat dijelaskan, sempoyongan atau tiba-tiba jatuh, terutama apabila disertai dengan salah satu gejala diatas.

Beberapa factor resiko diluar kendali anda
Anda tidak mungkin mengubah factor resiko terkena stroke ini. Namun, dengan menyadari bahwa anda memiliki resiko terkena stroke, ini dapat mendorong anda mengubah gaya hidup guna mengurangi resiko tadi.

Faktor-faktor itu adalah:
  • Riwayat keluarga: Resiko anda semakin besar apabila orang tua, saudara laki-laki atau perempuan anda pernah mengalami stroke atau serangan transient ischemic. Tidak jelas, apakah meningkatnya resiko itu karena genetic atau akibat gaya hidup keluarga.
  • Usia: Umumnya resiko stroke meningkat dengan bertambahnya usia.
  • Seks: Sampai usia 55 tahun, resiko terkena stroke pada pria lebih tinggi daripada wanita. Namun, setelah usia 55, ketika kadar estrogen menurun karena menopause, maka resiko seorang wanita sama tingginya dengan pria.
  • Ras: orang kulit hitam mempunyai kecenderungan lebih besar terkena stroke daripada kelompok warna kulit lain. Salah satu tingginya kemungkinan itu disebabkan karena lebih besarnya resiko tekanan darah tinggi dan diabetes pada orang kulit hitam.