Pernafasan buatan adalah kombinasi pertolongan
pernafasan dari mulut ke mulut dan penekanan pada dada. Pernafasan buatan
membuat darah yang mengandung oksigen tetap mengalir ke otak dan organ vital
lainnya, sampai korban memperoleh penanganan medis yang di butuhkan untuk
memulihkan denyut jantungnya.
Sebelum melakukan pernafasan buatan, ada beberapa
hal yang perlu di perhatikan. Apakah korban sadar atau tidak? Apabila korban
dalam keadaan tidak sadar, tepuk atau goyang-goyangkan bahunya dan tanyakan
dengan suara keras, “ Apakah Anda baik-baik saja? “.
Bila orang itu tidak memberikan respon, pikirkan
tindakan berikut ini, sambil mencari pertolongan dengan mengusahakan membawa
korban ke rumah sakit terdekat. Bila korban tidak dapat ditinggalkan, mintalah
bantuan orang lain untuk menelpon. ambulan.
- Jalan Pernafasan
Tindakan pertama yang perlu anda lakukan adalah
membuka jalan pernafasan korban, yang mungkin tertutup oleh bagian belakang
lidah atau lapisan tulang rawan yang menutupi batang tenggorakan.
Baringkan korban terlentang diatas permukaan yang
keras dan datar, tengadahkan kepalanya, sehingga anda dapat memeriksa denyut
nadinya. Bukalah mulut dan jalan pernafasan korban dengan mengangkat dagunya ke
depan.
- Pernafasan
Memberi bantuan pernafasan dari mulut ke mulut
merupakan cara paling cepat untuk memasukan oksigen ke paru-paru seseorang.
Perhatikan apakah korban masih bernafas, rasakan
juga aliran udara dengan pipi dan telinga anda, serta lihat gerakan dadanya.
Apabila korban tidak bernafas, pijatlah kedua
lubang hidungnya, tempelkan mulut anda ke mulut korban rapat-rapat dan embuskan
kuat-kuat nafas anda ke mulutnya dua kali. Lakukan bantuan pernafasan setiap lima detik, setelah
mengisi kembali paru-paru anda dengan udara.
- Sirkulasi
Penekanan berulang-ulang pada dada merupakan
pengganti denyut jantung bila jantung berhenti. Penekanan itu akan membantu
sebagian aliran darah tetap mengalir ke otak, paru-paru, dan jantung. Anda
harus melakukan bantuan pernafasan setiap kali melakukan penekanan pada dada.
Seandainya dada korban tidak naik saat anda
menghembuskan nafas ke dalam mulutnya, ada kemungkinan jalan pernafasan
tersumbat ( ada potongan makanan misalnya ). Keluarkan sumbatan itu dengan
melakukan Manuver Heimlich ( metode paling terkenal untuk mengeluarkan
suatu benda dari saluran pernafasan terhadap orang yang tersedak ). Karena
posisi korban terlentang, taruhlah kedua tangan anda sedikit di atas pusarnya
dan tekanlah kuat-kuat ke atas dengan cepat. Untuk itu anda perlu memasukan
jari ke mulut korban untuk memastikan apakah sumbatan telah keluar dan
mengeluarkannya dari mulut atau tenggorakan.
Rasakan apakah pembuluh nadi lehernya, apa masih
berdenyut atau tidak. Jika tidak ada denyut, lakukan penekanan pada dada, untuk
memanfaatkan berat badan anda sebaik baiknya saat melakukan penekanan, letakan
kedua tangan anda di atas bagian bawah tulang dada korban, dengan kedua siku tetap
tegak lurus dan posisi kedua bahu tepat diatas kedua tangan anda. Tekanlah ke bawah
3-5 cm dengan kecepatan 80-100 kali setiap menitnya. Usahakan lama “ penekanan
“ dan “ pelepasan “ pada setiap siklus sama durasinya. Jangan “ mengentak “ ke
bawah, lalu beristirahat. Setelah melakukan 15 kali penekanan, embuskan nafas
anda ke mulut korban 2 kali. Setelah setiap 4 siklus: 15 kali penekanan dan 2 kali
pernafasan, periksa, apakah sudah ada denyut dan nafas. Teruskan tindakan penyelamatan
selama belum ada denyut atau nafas.
Pernafasan buatan pada bayi
Periksa dulu denyut pada bagian dalam lengan atas
bayi. Sebelum melakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut kepada seorang
bayi, miringkan dulu bagian belakang kepalanya untuk membuka jalan pernafasan.
Bila dalam pemeriksaan visual ditemukan adanya benda asing di mulutnya,
buanglah benda itu dengan menggunakan jari anda. Hati-hati jangan sampai
menekan makanan atau benda tersebut semakin dalam ke jalan pernafasan anak.
Untuk melakukan resusitasi jantung paru pada bayi,
tutuplah mulut dan hidungnya dengan mulut anda. Embuskan nafas sekali untuk
setiap 5 kali penekanan dada. Tekanlah dada sedalam 1,5-2,5 cm sekurang
kurangnya 100 kali dalam satu menit, cukup dengan menggunakan dua jari saja.